Sabtu, 01 Juni 2013

Sebuah Cerita

Nampaknya ada virus baru yang masuk ke dalam kehidupanku, namun bukan virus cinta seperti kebanyakan orang. Aku belum begitu paham dengan yang kini kurasakan. Virus ini membawaku pergi perlahan menjauh dari keramaian, membuatku ingin sendiri, dan pergi ke duniaku sendiri. Di dunia yang hanya aku yang tentukan siapa yang boleh masuk ke dalamnya dan sesuka hatiku untuk mengeluarkan siapapun. Bila hanya selintas, rasanya hal itu akan membuat hidupku bahagia, tapi tidak.

Hal yang selalu ku rasa, aku slalu ingin sendiri, diam tanpa ekspresi. Ada yang hilang dariku. Senyum manisku tak setulus dulu, keramahanku telah digerogoti virus itu. Virus itu pun berhasil membuatku menjadi orang yang membosankan dan menyebalkan (untuk orang2 tertentu). Tuhan.. apa yang sebenarnya terjadi????

Ku merasakan kenyamanan saat ku diam sendiri, saat aku berkumpul dengan orang-orang yang kuinginkan. Aku mulai memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dalam hidupku. Aku menyelami dalamnya hatiku. Hingga kutemukan satu relung di dalam hatiku yang menyimpan jawaban dari semua itu. Aku terdiam.

Jawaban yang kutemukan cukup sederhana, namun memberi akibat yang fatal jika terus dibiarkan. KECEWA, yap.. satu kata yang tidak diharapkan oleh siapapun. Kini kutahu, ada ketidaktulusan dalam diriku. Tapi bukankah itu manusiawi? Setiap orang pasti pernah merasa kecewa. Hanya saja aku terlalu berlebihan menanggapinya.

Mungkinkah aku terlalu terlena dengan kenyamanan duniaku sendiri?
Dunia yang dunia yang hanya kuciptakan untukku dan orang-orang tertentu saja
Hingga aku enggan kembali ke duniaku yang sebenarnya
Dunia yang belum kutemukan kenyamanandi dalamnya.

Kamis, 26 April 2012

Mengenal Kucing

Kucing, hewan yang memiliki nama ilmiah Felis silvestris catus ini adalah hewan yang sangat lucu dan menggemaskan. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan.
Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus (hewan pengerat) dari lumbung yang menyimpan hasil panen.
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.

Karakteristik Kucing
Karnivora yang Sempurna
Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di dunia. Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies –kucing besar biasanya kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi manusia-  Kucing menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip dengan singa dan harimau yaitu menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf tulanng belakang atau menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan merusak tenggorokannya.
Kucing dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan saluran pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging.
Kucing yang sedang berkelahi menegakkan rambut tubuh dan melengkungkan punggung agar mereka tampak lebih besar. Serangan biasanya terdiri dari tamparan di bagian wajah dan tubuh dengan kaki depan yang kadang disertai gigitan. Luka serius pada kucing akibat perkelahian jarang terjadi karena pihak yang kalah biasanya akan lari setelah mengalami beberapa luka di wajah. Jantan yang aktif biasanya sering terlibat banyak perkelahian sepanjang hidupnya. Hal ini tampak pada berbagai luka di bagian wajah, seperti hidung atau telinga. Kucing betina kadang juga terlibat perkelahian untuk melindungi anak-anaknya bahkan kucing steril pun akan mempertahankan daerah kecilnya dengan gigih.

Tidak Suka Air
Kucing senang dengan suasana hangat dan sering tidur di bawah hangatnya sinar matahari. Kotorannya biasanya kering dan kucing lebih suka menguburnya di tempat berpasir. Kucing dapat mematung, tidak bergerak cukup lama terutama ketika sedang mengintai mangsa atau bersiap untuk "pounce".
Kucing tidak tahan terhadap kabut, hujan, dan salju. Meskipun ada beberapa jenis seperti Norwegian Forest Cat dan Maine Coon yang mampu bertahan; dan berusaha mempertahankan suhu tubuh normalnya, yaitu 39oC, dalam keadaan basah. Kebanyakan kucing tidak suka berendam dalam air, kecuali jenis Turkish Van.

Masa Kehamilan
Masa kehamilan atau gestasi pada kucing berkisar 63 hari. Anak kucing terlahir buta dan tuli. Mata mereka baru terbuka pada usia 8-10 hari. Anak kucing akan disapih oleh induknya pada usia 6-7 minggu dan kematangan seksual dicapai pada umur 10-15 bulan. Kucing dapat mengandung 4 janin sekaligus karena rahimnya memiliki bentuk yang khusus dengan 4 bagian yang berbeda.

Berat Badan
Kucing biasanya memiliki berat badan antara 2,5 hingga 7 Kg jarang melebihi 10 kg. Bila diberi makan berlebihan, kucing dapat mencapai berat badan 23 kg. Tapi kondisi ini amat tidak sehat bagi kucing dan harus dihindari. Dalam penangkaran, kucing dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun. Kucing peliharaan yang tidak diperbolehkan keluar rumah dan disterilkan dapat hidup lebih lama (mengurangi risiko perkelahian dan kecelakaan). Kucing liar yang hidup di lingkungan urban modern hanya hidup selama 2 tahun atau bahkan kurang dari itu.

Mata Kucing
Kucing dapat melihat dalam cahaya yang amat terang. Mereka memiliki selaput pelangi atau iris membentuk celah pada mata yang akan menyempit. Meskipun demikian, penyempitan ini juga mengurangi bidang pandang kucing. Suatu organ yang disebut tapetum lucidum digunakan dalam lingkungan dengan sedikit cahaya. Organ inilah yang menyebabkan warna-warni mata kucing ketika difoto dengan menggunakan blitz. Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang pandang. Mata kucing memiliki persepsi trikomatik yang lemah.
Ketika cahaya yang ada terlalu sedikit untuk melihat, kucing akan menggunakan "kumis" atau misainya (vibrissae) untuk membantunya menentukan arah dan menjadi alat indera tambahan. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat kecil, membuat kucing dapat mengetahui adanya benda-benda di sekitarnya tanpa melihat.
Kucing memiliki kelopak mata ketiga yang disebut membrana niktitans. Kelopak ketiga ini terdiri dari suatu lapisan tipis yang dapat menutupi mata dan nampak ketika mata kucing terbuka. Membran ini menutup sebagian ketika kucing sedang sakit. Kadang kucing yang amat mengantuk atau gembira juga memperlihatkan membran ini.

Suara Kucing 
 “Meong” dalam Bahasa Indonesia
“Miaow” untuk Inggris dan Perancis
“Meow” untuk kucing di Amerika
“Miau” untuk kucing dalam bahasa Jerman
“Nya”  untuk kucing Jepang
Dan masih ada ratusan lagi. Suara "meong" kucing memiliki berbagai arti tergantung pengucapannya oleh si kucing. Kucing juga dapat mengeluarkan suara seperti dengkuran panjang yang sering disukai manusia. Karena suara ini bukan merupakan suara vokal, maka kucing dapat mengeluarkan suara dengkuran dan mengeong pada saat yang sama.

Telinga Kucing
Umumnya semua daun telinga kucing tegak. Tidak seperti pada anjing, kucing dengan telinga terlipat amat jarang ditemukan. Jenis Scottish Fold adalah salah satu jenis kucing dengan mutasi genetik yang langka ini. Ketika marah atau takut, daun telinga kucing jenis ini akan tertekuk ke belakang sementara si kucing mengeluarkan suara menggeram atau mendesis. Ketika mendengarkan suatu suara, daun telinga kucing akan bergerak ke arah sumber suara; daun telinga kucing dapat mengarah ke depan, ke samping, bahkan seolah menoleh ke belakang.

Air Liur Kucing
Kucing termasuk hewan yang bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut mereka. Saliva atau air liur mereka adalah agen pembersih yang kuat, tapi dapat memicu alergi pada manusia. Kadang kala kucing memuntahkan hairball atau gulungan rambut yang terkumpul di dalam perut mereka.

Perilaku Kucing
Kucing peliharaan yang tinggal di dalam rumah harus diberi kotak kotoran yang berisi pasir atau bahan khusus yang dijual di toko hewan peliharaan. Perlu juga disediakan tempat khusus bagi kucing untuk mencakar. Hal ini penting karena kucing memerlukan kegiatan mencakar ini untuk menanggalkan lapisan lama pada kukunya agar kukunya dapat tetap tajam dan terjaga kesehatannya. Tidak adanya tempat khusus ini akan menyebabkan kucing banyak merusak perabotan.
Sering kali kucing menunjukkan perilaku memilih makanan. Hal ini dikarenakan mereka memiliki organ pembau khusus di langit-langit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Ketika organ ini terstimulasi oleh suatu jenis makanan tertentu, kucing akan menolak makanan selain makanan itu.
Kucing menyimpan energi dengan cara tidur lebih sering ketimbang hewan lain. Lama tidur kucing bervariasi antara 12-16 jam per hari, dengan angka rata-rata 13-14 jam. Tetapi tidak jarang dijumpai kucing yang tidur selama 20 jam dalam satu hari.



Referensi:

Selasa, 24 April 2012

Sikap


Ketika seseorang tidak mampu mendidik dirinya, dan tidak mau menerima didikan dari oarng lain, berarti proses pendewasaannya telah berhenti.

Menjadi orang pintar itu mudah, menjadi orang baik dan benar itu yang susah.

Sinar matahari sangat terang, budi orang tua sangat besar, orang budiman berlapang dada, orang tak bermoral sangat angkuh.

Lautan di bumi dapat ditimbun rata, namun mulut manusia yanng kecil malah tidak bisa diisi selamanya.

Sifat egois akan menimbulkan kesombongan diri. Janganlah mengingat-ngingat kebaikan diri sendiri, itu akan menghilangkan amal kita. Berbuat baiklah untuk orang lain layaknya kita membuang kotoran.

Dengan belajar kita akan mengajar, dengan mengajar kita akan belajar.

Kamu tidak akan pernah mengungguli siapa pun juga, selama kamu hanya berusaha menyamai mereka.

Wanita cantik melukis kekuatan lewat masalahnya, tersenyum saat tertekan, tertawa di saat hati sedang menangis, tabah di saat terhina, mempesona ketika memaafkan. Wanita cantik mengasihi dan menyayangi tanpa pamrih dan bertambah kuat dalam doa dan pengharapan.

Hati-hati dengan pikiran, nanti akan jadi ucapan.
Hati-hati dengan ucapan, nanti akan jadi perbuatan.
Hati-hati dengan perbuatan, nanti akan jadi kebiasaan.
Hati-hati dengan kebiasaan, nanti akan jadi watak.

Kehidupan

Kehidupan manusia tidak selamanya baik, tetapi bagi orang yang terlatih dan berpengalaman, selalu dapat mengatasinya dengan baik.

Yang dimaksud kepasrahan dalam kehidupan bukan berarti diam tanpa melakukan apa-apa, tapi aktif melakukan kebajikan setiap saat, bukan pula tidak memiliki apa-apa, namun selalu merasa puas dengan yang ada dan memberikan sebagian yang dimilikinya untuk orang lain.

Yang paling kita butuhkan dalam kehidupan ialah adanya seseorang yang selalu memberi semangat untuk melaksanakan hal-hal yang kita kerjakan. (Davey Yohu)

Ketika engkau menganggap bahwa kehidupan orang lain lebih sempurna darimu, dan kamu menyangka bahwa Allah tidak adil, berarti kamu hidup dalam dunia mimpi.

Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan 3 racun dunia, yaitu keserakahan, kemarahan, dan kebodohan.

Kehidupan ibarat apel merah yang besar, hanya dengan menggigitnya kita bisa menikmati rasa manisnya yang renyah dan segar, akan tetapi kita tidak bisa menikmatinya hanya dengan duduk dan menatapnya.

Hidup harus diperjuangkan bukan berjalan mengalir begitu saja tanpa ada rencana dan tujuan. Hidup tak layak ditangisi karena tak sesuai impian tapi harus disyukuri, karena Allah menyukai orang-orang yang pandai bersyukur. Hidup tak selamanya berjalan mulus maka kita harus siap menghadapinya dengan keridhoan dan kerja keras. Hidup tak bisa menunggu, maka jemputlah sesuai kemampuan.

Ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk ingin sesuatu, pahamilah bahwa Allah mempunyai sejuta tahu akan kebutuhanmu. Awali hari dengan rasa syukur dan keikhlasan, semoga Allah ridho atas semua kerja keras yang telah kita lakukan. Selamat bermetamorfosis dalam kehidupan. Semoga dapat berubah menjadi kupu-kupu yang indah.

Instrumen Cinta


Ya Allah jadikan aku “Instrumen Kasih-Mu”
Æ  Dimana ada kebencian, biarkan aku menebar cinta.
Æ  Dimana ada luka hati, biarkan aku jadi penghibur.
Æ  Dimana ada keraguan, biarkan aku menebar keyakinan.
Æ  Dimana ada keputusasaan, biarkan aku menebar harapan.
Æ  Dimana ada kesedihan, biarkan aku berbagi kebahagiaan.
Æ  Dimana ada kegelapan, biarkan aku memberi cahaya.

Senin, 23 April 2012

Seekor Anak Singa


Zaman dahulu, hiduplah seekor singa yang tengah mengandung. Saat ia melahirkan anaknya, singa itu meninggal, namun anaknya selamat. Bayi singa yang baru lahir itu sendiri di hutan belantara. Ia sangat kedinginan. Hingga datanglah rombongan domba menemukan anak singa itu. Ibu domba sangat kasihan melihat singa yang kedinginan itu. Ibu domba itu berniat untuk menolongnya, namun ia berpikir, jika ia besar nanti, ia akan memakan para domba. Ibu doba pun membatalkan niatnya, dan meninggalkan anak singa itu. Namun, tak lama kemudian ibu domba dan rombongannya kembali, ia tak tega meninggalkan anak singa itu. Akhirnya ibu domba itu mengurus anak singa itu.
Seiring berjalannya waktu, singa itu tumbuh besar bersama anak-anak domba yang lainnya. Singa itu tidak memakan para domba. Singa itu telah menjadi bagian dari kelompok domba. Ia tak tahu bahwa ia adalah seekor singa dan ia menganggap bahwa ia adalah seekor domba seperti yang lainnya.
Hingga pada suatu hari, ketika para domba dan singa itu bermain, datanglah seekor serigala. Serigala itu tengah kelaparan dan ia akan menyantap domba-domba itu. Namun, niatnya tertahan ketika ia melihat ada seekor singa di tengah kumpulan domba-domba itu. Karena ia sangat lapar, ia tak peduli dengan hal itu. Akhirnya serigala itu mendekati kumpulan domba.
Para domba sangat ketakutan melihat kedatangan serigala. Ibu domba menyuruh singa untuk mengusir serigala itu, namun anak singa itu hanya diam dan bersembunyi di belakang ibu domba, kareana ia juga ketakutan. Akhirnya sang serigala berhasil menangkap salah satu domba dan membawanya pergi.
Para domba merasa sedih, karena salah satu dari mereka dimakan oleh serigala. Ibu domba pun merasa kecewa kepada singa yang tak bisa mengusir serigala jahat itu.
Hari berikutnya, serigala itu pun kembali untuk menangkap domba lagi. Ibu domba menyuruh singa untuk mengusirnya.
“Ayo nak, mengaunglah agar serigala itu pergi!” Pinta ibu domba kepada singa.
“Tapi aku tidak bisa bu, aku takut.” Jawab singa gemetar.
Akhirnya ibu domba melakukan perlawanan. Ia mencoba menghadang serigala itu. Ia tak mau serigala itu menangkap anaknya lagi.
Sayangnya ibu domba terkena cakaran serigala.
“Tolong ibu, nak.” Pinta ibu domba kepada singa.
Singa itu tak tega melihat ibu domba berlumuran darah. Ia pun mendekati singa itu, dan..
“Mbeee... mbeeee....” sang singa mengembik.
“Haha.. haha...” Tawa serigala kegelian.
“Ternyata kamu itu hanyalah seekor domba yang berwujud seperti singa” Cela serigala.
“Mbeee.. mbeee...” sang singa hanya bisa mengembik.
Serigala pun berhasil mengambil seekor domba dan membawanya pergi.
****
Beberapa hari kemudian, ketika para domba dan singa mencari makan, datanglah seekor singa besar yang ingin memangsa para domba. Namun, niatnya terhenti, ia melihat ada seekor singa di antara domba-domba itu.
Para domba langsung berlari termasuk anak singa ketika melihat kedatangan singa dewasa.
“Tunggu..” Teriak singa dewasa.
Namun anak singa dan domba tidak menggubrisnya, mereka terus berlari. Ternyata perhatian singa dewasa bukan pada domba-domba itu, melainkan pada anak singa itu yang ketakutan ketika melihatnya. Terjadi kejar-kejaran antara anak singa dan singa dewasa. Sedangkan kumpulan para domba sudah tak terlihat lagi.
“Anak singa, berhenti!!” Pinta singa dewasa.
“Tidak, jangan tangkap aku, mbee.. jangan, mbee..” jawab anak singa sambil terus berlari.
Akhirnya anak singa itu pun tertangkap oleh singa dewasa.
“Ampun, mbee.. jangan makan aku, mbee.. aku tidak enak mbe.. tolong.. mbeeee.. mbeeee...” Jerit singa kecil sambil mengembik.
“Aku tidak akan memakanmu, ikutlah denganku.” Kata singa dewasa.
Akhirnya singa kecil menuruti kata-kata singa dewasa agar ia tidak memakannya. Singa dewasa membawa singa kecil itu ke tepi danau.
“Wahai, anak singa. Lihatlah dirimu ke tepi danau ini.” Pinta singa dewasa.
Singa kecil menurut. Ia sangat terkejut ketika melihat bayangan wajahnya di tepi danau. Ia terdiam dan terus memperhatikan bayangan wajahnya dan singa dewasa di air.
“Wajahku sama denganmu.” Ucap singa kecil.
“Iya, nak. Kamu adalah seekor singa seperti aku. Kamu tidak perlu takut kepadaku, aku tidak akan memakanmu, singa tidak akan memakan singa lagi. Mengaunglah nak, karena kamu seekor singa bukanlah seekor domba.”
Akhirnya sang singa kecil mengaung dengan kencang. Kini ia sadar, bahwa ia adalah singa, sang raja hutan. Ia tidak lemah lagi seperti dulu, karena kini ia telah menemukan jati dirinya sebgai seekor singa.

Terkadang kita pun seperti anak singa itu, yang tak mengenal siapa diri kita. Kita tidak tahu kelebihan/potensi yang ada dalam diri kita, karena kita berada di lingkungan yang tidak mendukung. Kita merasa bahwa kita lemah dan tidak memiliki kekuatan apa pun. Tapi sadarlah ada potensi besar dalam diri kita. Maka mengaunglah seperti anak singa itu, sebelum semuanya terlambat.


Kisah seekor Kodok


Teringat cerita tentang seekor kodok yang bisa memanjat tiang 100 meter. Hehe.. Itu hanya sebuah dongeng untuk anak-anak, tapi bukan hanya itu, ada pelajaran penting dari cerita tersebut. Ini dia ceritanya..

Di sebuah tempat (yang pasti tempat kumpulan kodok) akan diadakan lomba memanjat tiang setinggi 100 meter. Tentunya pemenangnya akan mendapatkan hadiah yang sangat besar. Banyak kodok yang tertarik untuk mengikuti lomba tersebut. Walau sebenarnya ada keraguan di hati mereka.
Perlombaan pun diikuti oleh banyak peserta. Ketika lomba itu dimulai, para kodok berlompatan untuk sampai ke tiang yang dituju. Riuh penonton saling menyoraki peserta lomba.
Ketika kodok-kodok berlompatan, seorang penonton berteriak, “Haha, mana mungkin kodok itu bisa sampai ke tiang itu!!!”. Disambung dengan penonton yang lain, “Jangankan untuk memanjat tiangnya, untuk mencapai tiangnya juga belum tentu bisa”. Para penonton terus melontarkan kata-kata ketidakmungkinan yang akan terjadi, “Ga mungkin ada kodok yang menang dalam perlombaan ini!”.
Peserta lomba itu pun berguguran satu persatu, ada yang mengundurkan diri, ada yang berhenti di tengah jalan, dan ada kodok yang hanya terdiam. Mungkin kodok-kodok menyadari perkataan para penonton. Namun, ada juga kodok yang terus melanjutkan perlombaan.
Para peserta lomba pun akhirnya sampai pada tiang yang dituju. Mereka melompat bergiliran menaiki tiang itu.
Sorak penonton pun semakin ramai. “Ga mungkin bisa!”, “Sudahlah menyerah saja”, “Hentikan saja perlombaan ini, hanya membuang-buang tenaga”, para penonton pun bersorak sangat kencang, “Ga mungkin, ga mungkin, ga mungkin!!!”
Para peserta pun menyerah, mereka lelah memanjat tiang itu, tidak pernah sampai ke puncak tiang itu, hanya baru setengah tiang mereka terjatuh lagi. Apalagi mendengar sorak penonton yang menyurutkan semangat mereka, memang tidak mungkin untuk memanjat tiang itu. Namun, ada seekor kodok yang menjadi perhatian penonton, sedari tadi ia tidak menyerah, terus berusaha memanjat tiang itu. Walaupun sorak penonton semakin kencang, tapi dihiraukan olehnya. Kodok itu terus memanjat, satu meter, dua meter, tiga meter, dan akhirnya kodok itu sampai puncak tiang itu. Para penonton dan peserta yang lainya kaget melihatnya, mana mungkin dia bisa memanjat tiang itu. Para penonton sejenak berhenti bersorak yang tak lama diikuti dengan sorak kemenangan.
Sang pemenang pun langsung dikerumuni kodok-kodok yang lain setelah dia turun dari tiang itu. Mereka penasaran mengapa dia bisa memanjat tiang itu. Dan ternyata kodok yang memenangkan lomba itu tidak bisa mendengar (tuli). Selama perlombaan ia tidak mendengar sorak penonton yang meragukannya, kata-kata negatif yang menyurutkan semangatnya. Ia tetap melanjutkan keinginan dengan tekadnya. Dan akhirnya, kini ia menjadi pemenang perlombaan itu.

Cerita yang lucu, mungkin sahabat juga bertanya, “Mana mungkin kodok bisa memanjat?”. Tapi bukanlah itu inti dari cerita tersebut. Namun, lihatlah kodok yang memenangkan perlombaan itu, ia tidak pernah menyerah, ia tidak mendengar kata-kata negatif yang dilontarkan yang akan menyurutkan semangatnya.
“Berlakulah tuli ketika orang berkata padamu bahwa kamu tidak bisa menggapai cita-citamu. Berpikirlah positif, katakan pada dirimu bahwa kamu bisa melakukannya”
Jadi, tetap semangat ya..